INFO

Cara Unik Indoparts Sajikan Program CSR

 

OTOMOTIFNET – Program CSR (Corporate Social Responsibility) yang digelar PT Central Sole Agency (CSA) selaku distributor merek Indoparts pada Minggu kemarin (10/10) terbilang unik. Selain digelar bertepatan dengan kalender unik, 10-10-10 (2010), juga mempunyai misi mencatatkan rekor baru bakar sate di Guinness Book of World Records.

 

Acara bertajuk Indoparts Adventure 2010 ini digelar di pulau Bali dan dihadiri tak kurang dari 1600 orang. “Undangan terdiri dari seluruh jaringan toko dan distributor Indoparts se-Indonesia, termasuk direksi dan wartawan,” ujar Lutfi Ahadi Arianto, creative head, Admovement selaku event organizer.

 

Saat ini rekor bakar sate terbanyak masih dipegang oleh Brunei Darussalam. Total sate yang mambu disajikan sebanyak 75.000 tusuk sate dengan menggunakan 1,184 kg daging ayam. Sedangkan rekor yang akan dipecahkan oleh Indoparts, sebanyak 1,8 ton daging ayam atau sebanyak 101.010 tusuk sate. Angka yang sama dengan tanggal, bulan dan tahun saat acara ini digelar di kompleks Garuda Wishnu Kencana, Bali (GWK).

 

Tujuan lain dari pemecahan rekor bakar sate terbanyak ini yaitu untuk menunjukkan kepada dunia bahwa sate merupakan makanan tradisional Indonesia yang sudah dikenal masyarakat secara turun-menurun. Acara semacam ini bisa menjadi cara jitu mencegah pengakuan bangsa lain tentang budaya atau makanan khas Indonesia.

 

Andreas Dhanu Sugih

“Bagi internal, acara ini bisa menjadi ajang silaturahmi dan apresiasi  untuk dealer dan toko yang menjual produk Indoparts. Mereka secara gotong royong membakar sate untuk memecahkan rekor baru dunia,” ungkap Dr.-Ing. Gunadi Sindhuwinata, President Director Indomobil Group, induk perusahaan Indoparts (PT CSA).

 

Lantas, dimana letak program CSR-nya? “375 set panggangan sate akan diberikan ke kelompok penjual sate di bali. Selain itu, sebanyak 375 set meja kursi (bekas meja yang dipakai untuk tatakan panggangan bakar sate) akan didonasikan ke beberapa sekolah,” tambah Andreas Dhanu Sugih, CEO PT CSA.

 

Tapi sayang, acara yang sudah dipersiapkan sangat matang ini harus dipending hasilnya oleh pihak Guinness Book of World Record yang dihadiri langsung oleh salah seorang perwakilannya, Lucia Sinigagliesi. Di saat detik-detik terakhir bakar sate usai, hujan mengguyur kawasan GWK.

 

 

Gir Set Indopart, Dijual Ketengan Beragam Ukuran


 

Indoparts produsen aftermarket yang meluncurkan produknya dengan slogan Quality Part for Smart People. Merupakan part pilihan bagi yang mau kualitas bagus tapi harga terjangkau.

 

Begitupun untuk pilihan gir. “Kekuatannya dirancang setara original part,” jelas Adi Rukmantara dari bagian Pengembangan Produk Indoparts.

 

Selain dijual satu set berikut rantai, gir Indoparts juga dijual ketengan. Baik untuk gir depan maupun belakang. Seperti gir depan tersedia dari ukuran 13 sampai 15 mata. Harga termurah dilego mulai Rp 21.500.

 

Begitupun untuk gir belakang. Juga tersedia yang dijual ketengan dari mulai 36 mata dengan ukuran rantai 428 untuk Honda Grand dibanderol Rp 31.500. 

 

“Sampai gir belakang yang dijual cukup mahal milik Honda Tiger. Karena dilengkapi sangkar untuk penahan rantai supaya tidak lepas dibanderol Rp 75 ribu. Namun bagaimanpun tetap lebih murah dibanding original,” jelas Adi yang sedang riset v-belt itu.  (motorplus-online.com)




Roller Almu Indoparts, Plus Kevlar Makin Kuat

 

 

Indoparts kembali membuat inovasi roller untuk CVT skubek. Sebelumnya meluncurkan roller dengan bobot yang bisa dibedakan dari warna lingkaran dalamnya. Misalnya merah menandakan berat 7 gram, kuning 9 gram, hitam 16 gram dan banyak lagi.

 

Kini meluncurkan roller dengan bahan dalamnya dari material aluminium. Terutama pada roller-roller ringan seperti untuk Honda BeAT, Scoopy dan Spacy. Karena dari aluminium, meski bobot roller hanya 5 gram tapi lingkaran dalamnya lebih padat. Atau bisa dibilang bahannya lebih banyak.

 

Karena bahannya ringan, membuat diameter lubangnya bisa dibuat kecil. Misal dari bahan kuningan 12 gram lebih, begitu menggunakan aluminium bisa hanya 5 gram. Lebih jelas bisa lihat gambar.

 

Di gambar terlihat, kiri bahan bari aluminium. Bobotnya 5 gram, sedangkan roller kanan lingkanan dalamnya dari material kuningan. Sebelah kiri lubangnya kecil. Sedangkan yang kanan besar.

 

Menurut Pak Bunyamin dari pengembangan produk Indoparts, dengan lubang yang kecil membuat tekanan terhadap puli jadi merata. “Kerja puli tidak ngambang,” jelas Pak Bunyamin yang rollernya banyak dipakai di Matic Race.

 

Soal kekuatan tak perlu ragu. Meski harganya terjangkau, lapisan terluar dibuat dari paduan kevlar. Menjamin roller Indoparts benar-benar tahan aus dan anti peang.  (motorplus-online.com)  

 

 

Pilihan CDI Non Limiter Tapi Murah

 

 


 CDI Varro dan Indoparts layak di coba (kiri-tengah). CDI Hasan Motor. Juga non-limiter tapi khusus buat Satria(kanan).

 

Di Tabloid MOTOR Plus edisi 633 ditulis pengetahuan pengapian murah-meriah yang banyak diburu. Namun baru sebatas booster dan koil. Makanya banyak pembaca penasaran. 

 

Seperti yang ditanyakan oleh sobat Rizki dari Wonosobo lewat SMS di nomor 0812109XXXX untuk surat pembaca. “Kenapa CDI murah-meriah tidak dibahas sekalian?” tanya Rizki lewat SMS. 

 

Kalau untuk motor harian yang tidak menaikkan rasio kompresi, sebenarnya memang tidak perlu harus pakai CDI racing mahal. Cukup pakai versi murah. 

 

Seperti CDI Varro yang diluncurkan oleh JMS (Junior Motor Sport). Diklaim bukan CDI racing. “Karena kurva atau timing pengapian sama dengan motor standar,” jelas Christomas dari JMS. 

 

Namun yang diubah hanya limiter. “Karena asalnya CDI standar sudah dilengkapi limiter. Sementara di CDI Varro tidak ada limiter,” yakin Tomas yang makin eksis di balap motor nasional itu.

 

Motor standar atau yang sudah kena sentuhan korek harian atau kohar, bisa saja aplikasi CDI Varro. Asal atau dengan syarat, kompresi belum dinaikkan. “Bahan bakar yang digunakan, juga cukup pakai Premium. Karena kompresi masih bawaan pabrik,” jelas Tomas yang juga distributor busi Denso itu.

 

Kelebihan tanpa limiter ini, mesin bisa berteriak lebih tinggi. Karena tidak terhalangi limiter yang bikin gejala mbrebet timbul. Dengan begitu, otomatis power yang dihasilkan juga lebih tinggi.

 

Berbeda dengan CDI full racing. Biasanya kurva pengapian sudah lebih maju. Cocok pula dengan mesin kompresi tinggi dan bahan bakar beroktan tinggi. Karena kompresi tinggi dan oktan tinggi perlu timing pengapian yang lebih maju.

 

Jadi, CDI Varro bisa dibuat lebih murah. Karena timing pengapian sama dengan standar tapi non limiter. Kemasan juga mirip dengan standar. Ini yang bisa menghemat produksi dan harga yang jauh lebih terjangkau. 

 

Sementara CDI yang dijual umpet-umpetan juga ada. Seperti yang disodorkan oleh Hasan Motor. Tapi, yang ini sayang hanya untuk satu jenis motor. Karena dia spesialis Suzuki Satria F-150.

 

CDI yang bentuknya mirip dengan standar ini katanya tanpa limiter juga. Kurva pengapian lebih maju tapi tidak terlalu advance. “Sehingga masih bisa menggunakan bahan bakar Premium,” jelas Hasan dari Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. 

 

Konon CDI ini buatan Thailand. Namun dicarinya mulai susah. Karena banyak diburu komunitas Suzuki Satria F-150. 

 

Satu bocoran lagi nih. Ada CDI yang diluncurkan oleh Indoparts. “Semua tidak dilengkapi limiter. Karena planning product kami memang sengaja membuang limiter,” pasti Bunyamin dari Product Development Indoparts. 

 

Buatan Indoparts ini memang speksifikasinya sama dengan standar. Timing pengapian, juga dibikin serupa dengan keluaran pabrik. Hanya limiter saja dilepas atau dibikin lebih tinggi. Sehingga, tenaga motor jadi lebih keluar.

 

Soal harga, pastinya jauh lebih murah. Karena memang dijual untuk konsumsi motor harian atau bisa dibilang pengganti CDI asli pabrik. Bisa dipastikan bandero di bawah OEM atau jauh lebih rendah dari harga jual CDI asli pabrik. 

 

Layak dicoba nih!



Roller Skubek Warna Menentukan Bobot

 

 



 

Roller adalah sembako modif skubek. Cara paling mudah menaikkan akselerasi atau top-speed, cukup dengan mengganti roller pakai ukuran lebih enteng atau lebih berat dari standar. 

 

Itu yang membuat Indoparts meluncurkan roller dengan berat berbeda. “Agar seting mesin sesuai dimau mekanik atau pemilik matik,” jelas Hendro Purwantoro, product development Indoparts.

 

Indoparts memang ingin tampil beda. Tidak seperti roller merek lain yang hanya mencantumkan berat di badan roller. Kalau sudah dipakai akan hilang tulisannya. Selanjutnya, jadi susah mengetahui beratnya. 

 

Makanya roller Indoparts kasih warna yang berbeda. Ada merah, kuning, hijau di langit yang biru. He...he...he... Itu sih warna pelangi. Misal merah yang punya berat 7 gram, emas 5 gram atau hitam 16 gram. Kelirnya bisa dilihat pada lingkaran dalam roller. Sehingga warna tidak luntur meski sudah dipakai. 

 

Kata Hendro juga, roller Indoparts kuat dan tahan peang. Sesuai image Indoparts yang punya kualitas di atas orisinal. “Sebab memang dibuat dari bahan kevlar,” jelas Hendro yang hitam manis itu. 

 

Bagi yang tertarik, harganya bervariasi. Satu set 6 biji, Scoopy dan BeAT Rp 33 ribu. Skubek Suzuki Rp 52.500 dan Yamaha Mio serta Nouvo 57.500. Yang tertarik bisa lacak di toko spare-parts terdekat juga di supermarket variasi AMX.




KBC Siapkan Pabrik Helm dan Model Baru di Indonesia

 

 


Willianto Husada, potensi pasar helm di Indonesia sangat baik. 

 

Setelah dua tahun hadir di Indonesia, helm KBC yang masuk tanah air lewat PT Central Sole Agency (CSA) ini makin serius. Peluncuran helm V-Series yang sudah terstandarisasi SNI dan dibanderol dengan harga yang lebih bersahabat yaitu hanya Rp 550 ribuan saja, menjadi buktinya.

 

Bukan hanya itu, Indoparts juga berencana membangun pabrik helm KBC di Indonesia. Apalagi kalau bukan untuk menekan harga, paling tidak urusan distribusi bisa ditekan, ketimbang mengimpornya.

 

"Ya, kita ada rencana kesana. Tapi tentunya kita lihat dulu penjualan kita di Indonesia," ungkap Willianto Husada, Director PT CSA. Untuk tahap awal penjualan helm barunya ini, CSA menargetkan penjualan 1.500 hingga 2.000 unit tiap bulannya.

 

"Potensi pasar di Indonesia sangat besar. Bukan tidak mungkin penjualanya sangat baik," lanjutnya. Pihak CSA juga mengasumsikan, kalau penjualan motor pada tahun 2010 mencapai 7,3 juta unit dan tahun 2011 ini diprediksi tembus 8,2 juta unit maka potensi helm di Indonesia mencapai 10-16 juta unit helm tiap tahunnya.

 

Selain helm V-Series ini, CSA juga berencana menjual helm tipe open face dengan label SNI dan harga yang lagi-lagi lebih bersahabat. "Kita sedang melakukan setting harga, KBC maunya lebih tinggi dari harga yang kita rencanakan. Tapi secepatnya akan ada jalan tengahnya," ungkap pria asal Semarang ini.

 

Yang pasti helm open face ini akan lebih murah dari V-Series, atau akan dijual di bawah Rp 500 ribuan. Wah, helm Amerika dengan harga setara helm lokal! (motorplus-online.com)

 

 

KBC Luncurkan Helm Import Ber-SNI,

Harga Cuma Rp 550 Ribuan!

 

 



 

KBC memang sudah lebih dari dua tahun hadir di Indonesia. Helm yang tenar di Amerika dan diproduksi di China ini sebelumnya belum terstandarisasi SNI. Tapi hari ini (6/6), Indoparts distributor resmi KBC di Indonesia meluncurkan dua model baru yang sudah SNI.

 

Yaitu KBC Zero dan KBC Euro. Keduanya bukan cuma sudah dilabeli SNI, tapi juga dibanderol lebih bersahabat. "Keduanya dijual Rp 550 ribuan," ungkap Budianto Suryawinata, Product Development Dept Head, Indoparts.

 

Padahal model-model full face KBC yang dijual lebih dulu di Indonesia dilepas dikisaran Rp 1 jutaan ke atas. Meski lebih murah, tapi soal kualitas diyakini tetap sama. Helm yang dibuat dengan proses thermoplastic injection moulding ini selain lolos SNI juga sudah lolos uji DOT dan SNELL.

 

"Kita sudah uji menggunakan simulasi DOT dan SNELL, ternyata lolos. Menandakan kualitasnya sangat baik. Hanya saja, tidak kami daftarkan  dalam sertifikasi SNELL karena biayanya sangat mahal dan akan menambah biaya produksi," jelasnya.




 

KBC Zero tersedia dalam 5 pilihan warna yaitu merah, kuning, hijau, putih dan biru. Sedang KBC Euro punya 6 pilihan warna yang sama seperti KBC Zero tapi ditambah dengan satu warna yaitu hitam. 

 

Menariknya, helm ini juga sudah dilengkapi dengan pin lock. Dengan pin lock ini, pemilik helm bisa menambahkan visor anti fog di bagian dalam visor utama. Visor tambahan yang tersedia dalam beberapa pilihan warna ini dijual Rp 350 ribuan. (motorplus-online.com)

 

 

Nih, Ragam Rantai Aftermarket Pahe Untuk Motor Sport

 

 


Pilihan aftermarket sangat banyak

 

Hampir semua rantai OEM (Original Equipment Manufacture), khususnya untuk motor sport, sengaja didesain lebih. Ini karena untuk keperluan yang heavy duty alias kerja berat. Umumnya, desain mata rantai tanpa menggunakan sambungan. Untaian kokoh ini membuat rantai sangat kuat dan nyaris jarang ada yang putus. 

 

Keunggulan lainnya pada rantai heavy duty ini terletak pada konstruksinya yang telah mengadopsi O-ring di setiap mata rantainya. “O-ring mampu meredam gesekan yang terjadi saat rantai berputar cepat,” jelas Zulkarnain Mansur, OEM & REM Sales Section Head PT Federal Superior Chain Manufacturing (FSCM), produsen rantai yang sebagian besar untuk memasok OEM pabrikan motor nasional.

 

Bisa begitu, karena O-ring ini untuk menahan pelumas di pin rantai. Agar tidak mudah lepas saat berputar. Bila dilakukan perawatan secara berkala dengan baik, rantai mampu berumur panjang. Tak jarang motor sport lawas pun masih banyak menggunakan rantai bawaannya. 

 

“Karena rantai memiliki spek standar untuk tiap motor. Japan Chain Association Standard (JCAS) salah satu badan yang membuat standar untuk setiap rantai. Disesuaikan kebutuhan motor,” lanjut Zulkarnain Mansur. 

 

Di balik keunggulan yang disuguhkan, memang tidak salah bila harga rantai ini cukup mahal. Berdasarkan banderol pabrikan resmi misalnya, rantai saja untuk OEM Yamaha Scorpio Rp 268 ribu. 

 

“Perbedaan harga antara OEM dan aftermarket memang sangat jauh. Bisa lebih setengahnya,” jelas Gunawan, pebengkel Otomart di Jl. Kelapa Dua, Jakarta Barat. 

 

Menurut Willianto Husada, Deputy Director PT Indomobil Bhupala, distributor Indoparts, mengakui produk aftermarket bisa ditekan harganya. Bahkan hanya seperempat, karena teknologi yang digunakan antara OEM dan aftermarket berbeda. 

 

“Di produk aftrmarket belum ada 0-ring yang didalamnya. Namun ada gemuk khusus yang terus menerus melumasi rantai saat digunakan,” kata Wilianto.

 

Selain itu, produk untuk motor sport yang memang untuk menggunaan berat tidak sebanyak bebek. “Teknologi akan makin murah jika volume banyak. Sedangkan pada motor-motor sport kan jumlahnya sedikit,” bilang pria yang berkantor di kawasan industri Jatake, Bitung, Banten ini.

 

Selain itu, beberapa pengendara sering melakukan tukar pakai antara satu tipe dengan tipe lain atau beli rantai after-market meteran. “Di Glodok banyak yang menjual meteran. Di sana bisa ditanyakan tipe rantai beserta kodenya ada Solid Bush (SB), Heavy Duty (H), atau Heavy Duty and O-ring (HO),” sebut Gunawan. (motorplus-online.com)

 


RK (Rantai)
Ninja 250 Rp 550.000
Tiger Rp 550.000
KLX Rp 175.000

INDOPARTS (Rantai)
Scorpio Rp 130.000
Tiger Rp 180.000

SINNOB (Gir Set)
Tiger Rp 700.000
Thunder Rp 400.000
V-ixion Rp 575.000
Scorpio Rp 600.000
Mega Pro Rp 600.000
Ninja RR Rp 650.000
Ninja R Rp 600.000

TK (Rantai)
Tiger Rp 225.000

HHH (Rantai)
V-Ixion Rp 55.000
Scorpio Rp 55.000

SSS (Rantai)
V-Ixion Rp165.000

CREVON (Gir Set)
Tiger Rp 200.000
Thunder Rp 160.000
Scorpio Rp 185.000
Mega Pro Rp 185.000
Ninja RR Rp 230.000

NPR (Rantai)
Ninja RR Rp 190.000

RODA PARTS (Rantai)
Tiger Rp 170.000
Scorpio Rp 150.000
V-ixion Rp 135.000

SCHUM
Thunder Rp 145.000 

 


Penampilan Produk Unggulan dan Kontes Foto Tersensual Indoparts IIMS 2009

Kamis, 30 Juli 2009


Dengan mengambil tema untuk IIMS 2009 yaitu "For Riders by Riders", booth Indoparts yang berlokasi di outdoor ini menampilkan berbagai macam aksesoris seperti helm. "Indoparts itu produknya dari spare parts dan mulai dari tahun 2008 kita coba main ke aksesoris seperti helm," kata Imron Susanto dari Indoparts. Selain mengadakan penawaran produk kali ini Indoparts menyelenggarakan kontes foto yang boleh diikuti oleh siapa saja.

Pada event kali ini Indoparts mengunggulkan dua dari beberapa produk yang ditampilkan, kedua produk tersebut adalah helm dan ban. Adapun keunggulan helm yaitu safety DOT smell dan impor produk dari Amerika sedangkan untuk ban keunggulan yang didapat berupa adopsi dari roda empat dijadikan roda dua dengan menggunakan teknologi canggih dari tiga bahan diproses dibikin menjadi tiga lapis. "Produk yang kita unggulkan pada kali ini helm dan ban Indotire kita prioritaskan untuk IIMS ini. Kalau dari ban sendiri kita keunggulannya itu adopsi ban roda empat kita bikin jadi ban roda dua karena menggunakan teknologi three combo compon atau kalau dibilang tiga bahan dibikin jadi tiga lapis. Kalau helmnya sendiri keunggulannya kita satu safety-nya udah pakai DOT smell dan ini helmnya sendiri kita pakai import pabrikan amerika," kata Imron melanjutkan.

Selain memamerkan produk dari Indoparts, pada kesempatan kali ini Indoparts menggundang para penghobi foto untuk mengikuti kontes lomba foto dengan tema terheboh dan tersensual yang diadakan pada tanggal 27, 28, 30 dan 31 bertempat di booth Indoparts. Bagi anda yang mau berpatisipasi syaratnya mudah dan model juga sudah disiapkan, jangan lupa jika anda mengambil foto model pastikan background aksesoris dari Indoparts ikut terekam. Selama babak penyisihan, hasil jepretan peserta dapat dilihat pada layar yang ada di booth.
 
Mengenai hadiah kontes foto Imron menjelaskan, "Juara satunya 1 juta, juara dua 750 ribu dan juara tiga 500 ribu ditambah foto mereka akan diterbitkan di tabloid Motor Plus dan Otomotif". Event kali ini sendiri merupakan keikutsertaan Indoparts yang pertama kali sehingga mereka belum menentukan target penjualan pada IIMS 2009. Pesan terakhir yang ingin disampaikan Imron kepada pengunjung IIMS, "Bagi para bikers helm kita sekelas dengan Roland sementara harga kita di bawah mereka, sedangkan untuk roda Indotire sudah teruji di balap matic," ungkapnya. [san/timABT]

   
 

0 comments:

Posting Komentar